Elektabilitas Ridwan Kamil disurvei turun, NasDem sebut jadi masukan

user
Farah Fuadona 08 Juli 2017, 16:24 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Partai NasDem Jawa Barat menanggapi santai terkait survei yang dirilis Program Pasca Sarjana (PPS) UIN Sunan Gunung Djati Bandung terkait Pilgub Jabar 2018. Dalam survei itu popularitas dan elektabilitas Ridwan Kamil merosot.

"Kami tidak bisa membantah karena itu survei mereka dan ini bisa jadi masukan buat kami sebenarnya," kata Ketua DPW Partai NasDem Jabar Saan Mustopa saat ditemui di kawasan Ciumbuluit, Kota Bandung, Sabtu (8/7).

Survei yang digelar dalam jangka waktu 22 Mei sampai 4 Juni 2018 menunjukan adanya fluktuasi tingkat popularitas dan elektabilitas sejumlah calon. Dalam survei itu popularitas Ridwan Kamil turun dari dari semula 24,28 persen menjadi 18,49 persen. Begitu juga dengan elektabilitas yang semula 55,11 persen menjadi 40,40 persen. Sedangkan nama lainnya seperti Deddy Mizwar, Dedi Mulyadi, Iwa Karniwa, Dede Yusuf mengalami kenaikan.

Saan melanjutkan, apapun hasil survei yang dirilis itu adalah potret hari ini akan pandangan masyarakat terhadap para bakal calon gubernur Jawa Barat. Hasil itu bisa berubah beberapa waktu ke depan. Dia menghargai, rilis yang dikeluarkan PPS UIN Gunung Djati jika hasilnya menunjukan kemerosotan Wali Kota Bandung tersebut.

"Yang pertama yang namanya setiap lembaga survei punya metodologi tingkat validitas survei itu sendiri. Kita hargai survei apapaun hasilnya. Tapi ingat survei itu porter hari ini. Itu jadi masukan penting. Rilis yang dikeluarkan UIN Bandung versi mereka katanya ada penurunan, tapi proses politik yang masih panjang itu suatu yang wajar dn normal," terangnya.

Apalagi Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, adalah bakala calon gubernur satu-satunya yang sudah dideklarasikan partai pengusung. Artinya kepastian Emil maju di Pilgub Jabar itu akan menghadapi goncangan sehingga terjadi fluktuasi.

"Bahwa setiap tokoh yang mendeklarasikan gubernur itu akan mengalami fluktuasi. Apakah kesuakaan atau elektabilitas. Ini wajar saja ya. ‎Tapi yang penting dalam batas wajar," imbuhnya.

Dalam survei internal NasDem yang dibuat menurutnya, justru penilaian dari PPS UIN Gunung Djati itu berbanding terbalik. Begitu juga dengan lembaga survei yang merilis tidak dalam waktu berjauhan dengan apa yang dilakukan dari PPS UIN.

"Kami juga belum lama ini mendapatkan rilis seperti dari Indobarometer. Sebenarnya tren Emil naik. Jadi tidak ada mengalami proses penurunan. Bahkan survei internal partai mengalami naik. Tapi nanti kita akan komparasikan dengan hasil ini," sebutnya.

Untuk menjaga bahkan meningkatkan popularitas dan elektabilitas Emil, Nasdem terus menggenjot sosok Emil ke 27 kabupaten/kota di Jawa Barat. Roadshow dan safari politik salah satu cara yang sudah dilakukan dalam tiga bulan ke belakang ini.

"Masih roadshow dan safari politik bahkan sampai dor to dor. Kita juga sudah sampaikan ke semua kader Nasdem dan calon anggota DPR Nasdem apakah mereka akan memasang spanduk pencalonan (DPRD) harus ada foto Emil," katanya.

Kredit

Bagikan