Demonstran minta Rizieq tidak dikriminalisasi

user
Muhammad Hasits 26 Januari 2017, 11:40 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Aksi bela ulama digelar di Kota Bandung. Massa dengan pakaian serba putih dan hitam memadati depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro Kota Bandung, Kamis (26/1) pagi. Mereka menilai, pengusutan kasus Rizieq adalah bentuk kriminalisasi.

Sebelum tiba di depan Gedung Sate, massa melakukan longmarch dari Masjid Pusdai, di mana di sana sempat digelar salat subuh berjamaah. Jarak Pusdai dengan Gedung Sate diperkirakan 300 meter.

Pantauan merdeka.com, massa tiba sekitar pukul 10.00 WIB. Mereka dari berbagai elemen ormas Islam, ikatan mahasiswa, langsung membentuk barisan memanjang menghadap kantor Gubernur Jawa Barat tersebut. Mobil bak terbuka dipasang sebagai tempat orasi.

Beberapa perwakilan massa dari berbagai lapisan ormas Islam itu bergiliran menyampaikan orasinya. ‎Beberapa spanduk dan poster diusung massa, misalnya 'Berjuang untuk agama, ulama dan negara' , 'Indonesia butuh FPI', 'Habib Rizieq milik Indonesia', 'Jawa Barat butuh ulama bukan PKI', dan beberapa poster lainnya.

"Pagi hari ini ribuan umat Islam berbagai lapisan yang ada di Jawa Barat. Ini adalah bagian dari upaya bela ulama yang dilakukan oleh kami," kata Asep Saepudin yang merupakan Ketua Aliansi Pergerakan Islam Jabar dalam orasinya.

"‎Habib Rizieq itu bukan murni hukum . Tapi ada muatan politisnya. ‎Makannya enggak ridho kalau Rizieq dikriminalisasi," imbuh Asep.

Dia justru menuding kasus yang mendera Rizieq Syihab adalah permainan elit politik nasional untuk menggiringnya ke Jawa Barat. Dia menyebut, Rizieq tidak pernah menistakan simbol negara, Pancasila. Sebab yang dikritisi adalah usulannya, bukan Pancasila yang sudah jadi dasar negara.

"Rizieq menyebut buntut, yang saya tahu buntut (dalam laporan Sukmawati disebutkan pantat). Jadi tidak ada penistaan di sini," terangnya.

Akibat adanya aksi tersebut Jalan Diponegoro (depan Gedung Sate) ditutup kepolisian. Polisi melakukan pengalihan arus kendaraan di mana kendaraan yang datang dari Pusdai langsung dibelokan ke Jalan Sentot Alibasyah. Adapun yang dari Cimandiri langsung dibelokkan ke kiri atau menuju arah jalan persimpangan Trunojoyo.

Kasubaghumas Polrestabes Bandung Kompol Renny Marthaliana mengatakan, untuk mengawal aksi damai itu pihaknya mengerahkan sekitar 745 personel.

Kredit

Bagikan