Dalam 2 tahun angka kekerasan terhadap perempuan dan anak menurun
Bandung.merdeka.com - Angka pelaporan kejadian kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Bandung mengalami penurunan dalam dua tahun terakhir. Sejak tahun 2014 angka pelaporan kekerasan terhadap perempuan dan anak tercatat ada ratusan laporan. Namun saat ini menurun menjadi puluhan.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menuturkan, pada tahun 2014, jumlah laporan kekerasan terhadap perempuan dan anak mencapai 190 kasus. Di tahun 2015, jumlah kasus menurun menjadi 84.
"Nah per Oktober 2016 kasus kekerasan yang tercatat tahun ini juga menurun sebanyak 68 orang. Jadi dalam dua tahun terakhir mengalami penurunan," ujar Ridwan kepada wartawan di sela acara pelaksanaan program Three Ends, Minggu (20/11).
Pria yang akrab disapa Emil ini menyebut, menurunnya angka pelaporan kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Bandung menjadi tanda bahwa berbagai program dan kebijakan yang dilakukan oleh Pemkot Bandung selama ini telah memiliki dampak kepada masyarakat.
"Ini bukti bahwa program yang sudah kita lakukan ini punya dampak dan terus akan kita upayakan langkah-langkah selanjutnya," katanya.
Emil ini mengugkapkan sejumlah kebijakan yang dikeluarkan di bawah pemerintahannya sangat berpihak terhadap perempuan dan anak. Adapun kebijakan yang berpihak terhadap anak antara lain pemberian hak-hak dasar anak, seperti hak belajar, hak bermain, pendidikan karakter, hak bersilaturahmi dengan pemimpin dan sebaginya.
Untuk mengoptimalkan perlindungan, Pemerintah Kota Bandung juga telah menyediakan call center atau hotline yang khusus untuk melayani warga yang ingin melaporkan kejadian kekerasan terhadap anak dan perempuan atau upaya perdagangan manusia.
"Pemerintah Kota Bandung juga siap membantu menyediakan pengacara bagi warga Bandung yang ingin menyelesaikan perkara kejahatan tersebut hingga ke ranah hukum," katanya.