Sampah antariksa sering jatuh di Indonesia


Bandung.merdeka.com - Sebelum kejadian sampah antariksa yang jatuh di Sumenep, Jawa Timur, kejadian serupa ternyata pernah menghinggapi Indonesia sebelumnya. Hanya saja, sampah antariksa yang jatuh ke kandang sapi di Sumenep ternyata yang terbesar.
"Sejauh ini LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) berarti sudah menyimpan empat benda antariksa, dan ini (Rocket Falkon 9) yang terbesar," kata Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin di Kantor LAPAN, Pasteur, Bandung, Sabtu (8/10).
Pecahan roket berupa tabung yang jatuh di Sumenep merupakan bagian atas peluncuran satelit komunikasi JCSAT 16 yang diluncurkan di Ameriksa Serikat pada pertengahan 14 Agustus lalu. Akhirnya tepat pada Senin 26 September sekitar pukul 09.21 WIB, benda antariksa tersebut jatuh di kandang milik warga Sumenep.
Benda itu terdapat empat bagian di mana tiga bagiannya menyerupai drum dengan tiap drumnya seberat 80-100 kilogram. Adapun bagian terkecilnya merupakan alat kontrol seberat 5 kilogram.
Dia mengatakan, pada 1981 silam Indonesia pernah menjadi 'korban' antariksa di Gorontalo. "Kami identifikasi itu bagian patahan bekas roket milik Rusia," ujarnya.
Masih sama yakni dari negara Rusia di mana pada 1988 Lampung juga ketiban sampah antariksa. "Di Lampung bendanya sama yakni milik Rusia," jelasnya.
Lalu pada 2003 lempengan pecahan dengan ukuran 60X60 cm jatuh di daratan Bengkulu. "Lempengan pecahan roket itu punya RRC tahun 2003 lalu," ujarnya. Dan yang terbaru adalah kejadian di Sumenep.
Dia menambahkan, seluruh temuan benda tersebut disimpan di kantor LAPAN. "Sedangkan yang kejadian di Sumenep itu diserahkan pada spaceX (perusahaan transportasi luar angkasa Amerika Serikat)," ujarnya.
Masih banyak benda-benda antariksa yang jatuh ke Indonesia. Hanya saja benda itu tidak melulu menyasar ke dataran karena Indonesia memiliki luasnya lautan dan hutan. "Jika yang ke laut itukan sulit kita identifikasi," tandasnya seraya menyebut saat ini ada 17.800 sampah antariksa.
"17.800 itu besarnya sekepalan tangan," ujarnya.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak