Cari bibit potensial, legenda bulu tangkis Christian Hadinata turun gunung

user
Muhammad Hasits 04 Agustus 2018, 15:21 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Christian Hadinata merupakan salah satu legenda bulutangkis Indonesia. Dia merupakan peraih dua kali gelar juara All England berturut-turut yakni pada tahun 1972 dan 1973 bersama partnernya Ade Chandra.

Pria kelahiran 11 Desember 1949 ini, kini masih giat mencari bibit pemain potensial ke sejumlah daerah di Indonesia. Demi mendapatkan bibit atlet dengan potensi terbaik, PB Djarum menerjunkan Tim Pencari Bakat yang dipimpin Christian Hadinata. Namun Christian tidak sendiri, ia memboyong para pelatih PB Djarum dan para legenda bulutangkis lainnya seperti Antonius B Ariantho, Denny Kantono, Simbarsono, Ertanto Kurniawan, Ronald Sanduan Sipasulta, Lukman Hakim dan Engga Setiawan.

Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2018 kembali diselenggarakan pada 4 Agustus hingga 6 Agustus mendatang. Kali ini audisi digelar di GOR Bima yang berada di Cirebon.

Christian Hadinata mengungkapkan bahwa audisi umum kali ini berbeda dengan audisi umum tahun lalu. Menurutnya jika tahun lalu hanya melibatkan dua kategori usia saja, namun untuk tahun ini ada tiga ketegori.

"Tahun lalu kami memakai dua kategori yaitu, usia 11 dan 13 tahun. Sementara pada kali ini kami memakai format tiga kategori yaitu, usia 11, 13 dan 15 tahun, " ujar dia.

Dia berharap, dengan pencarian bakat yang dilakukan sejak di usia dini diharapkan semakin banyak bibit-bibit bertalenta yang bisa disaring dan diasah.

Dengan mengusung format tiga kategori tersebut, lanjut dia, animo peserta meningkat tajam. Pada tahun 2016, tercatat jumlah atlet muda yang mengikuti audisi umum sebanyak 483 orang. Sedangkan tahun 2017 berjumlah 529 atlet. Untuk tahun ini jumlah peserta berada di angka 800.

Yoppy Rosimin, Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation menuturkan, bahwa Cirebon kembali dipercaya karena di kota udang ini sejak lama dikenal banyak melahirkan pebulutangkis dengan prestasi kelas dunia.

“Cirebon memiliki tradisi panjang dalam melahirkan pebulutangkis yang kemudian mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia. Untuk itu, kami kembali menggelar Audisi Umum di kota ini dengan harapan bisa kembali menemukan bibit-bibit pebulutangkis bertalenta yang kelak akan mencetak prestasi membanggakan bagi Indonesia seperti para pendahulunya,” tutur Yoppy.

Dia mencontohkan, seperti pebulutangkis asal Cirebon Candra Wijaya yang merupakan peraih medali emas Olimpiade Sydney 2000 dan Tjun-Tjun legenda bulutangkis Indonesia yang meraih enam kali juara All England di era 1970-an.

Sementara itu, Daniel Andre Pramonang DSO Cirebon menuturkan bahwa para peserta yang telah mendaftar terdiri dari berbagai wilayah di Jawa Barat. Bahkan banyak yang datang dari luar provinsi. "Animonya luar biasa dari berbagai kota di Indonesia," ucapnya.

Ratusan peserta ini nantinya akan menjalani proses screening oleh Tim Pencari Bakat pada Sabtu 4 Agustus. Hasil screening ini akan menentukan siapa yang layak melaju ke fase turnamen yang digelar selama dua hari Minggu (5/8) dan Senin (6/8).

Peserta yang lolos fase turnamen akan mendapatkan super tiket untuk melaju ke babak final audisi yang digelar di Kudus, Jawa Tengah pada 7 sampai 9 September 2018. Super tiket tidak hanya diberikan bagi mereka yang lolos turnamen saja, tapi juga bagi peserta yang tidak lolos turnamen, namun dianggap Tim Pencari Bakat memiliki bakat yang mumpuni.

Kredit

Bagikan