Ibu hamil berpuasa, perhatikan jumlah asupan kalori
Bandung.merdeka.com - Wanita yang tengah mengandung mendapat keringanan untuk tidak menjalankan ibadah puasa saat Ramadan. Soalnya, dikhawatirkan ibadah puasa yang dijalani justru akan membuat kondisi kandungannya berbahaya.
Kepala Divisi Obstetri dan Ginekologi Sosial Rumah Sakit Hasan Sadikin, Dini Hidayat, mengatakan secara penelitian kesehatan ada yang membolehkan ibu hamil berpuasa dan ada pula yang menganjurkan agar tidak berpuasa.
"Puasa atau tidak itu tergantung dari kesehatan ibu dan janinnya. Kalau ibunya sehat, kuat dan tidak ada masalah dengan muntah, pusing, atau mual, boleh berpuasa. Kalau tidak memungkinkan ya jangan memaksakan," ujar Dini kepada Merdeka Bandung saat ditemui di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Jumat (18/5).
Saat mengandung, ibu hamil membutuhkan 2.500 hingga 2.600 asupan kalori setiap harinya. Bila dalam kondisi sehat dan mampu memenuhi kalori, tak ada salahnya untuk ibu hamil menjalani ibadah puasa.
Ibu hamil, lanjutnya, harus benar-benar memperhatikan asupan gizi selama menjalani ibadah puasa. Asupan makanan dan minuman saat sahur dan berbuka puasa harus diperhitungkan sebagai upaya untuk menjaga kesehatan baik ibu dan sang buah hati.
"Kalau ibu hamil memaksakan puasa padahal tidak dalam kondisi baik, dikhawatirkan nantinya ibu menjadi sakit dan terjadi prematur kontraksi ataupun bayi terlahir dengan bobot kecil. Ada baiknya untuk tidak memaksakan, karena menurut agama juga ibu hamil dibolehkan tidak berpuasa," papar Dini yang juga merupakan seorang dokter spesialis kandungan.
Dini menganjurkan, ada baiknya bila ibu hamil bisa mendahulukan skala prioritas. Kesehatan antara ibu dan janin merupakan hal utama yang harus diperhatikan.
Kalaupun ibu hamil ingin berpuasa, ada baiknya bila usia kandungan sudah masuk pada trimester kedua. Dikhawatirkan, menjalani ibadah puasa kala usia kandungan masih dalam trimester awal justru berbahaya pada janin.