Syphon, teknik peracikan kopi tanpa ampas dengan mesin

user
Mohammad Taufik 05 Oktober 2017, 20:03 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Teknik peracikan kopi ada banyak. Mulai dari teknik manual, hingga menggunakan mesin canggih. Namun, tak banyak yang mengenal teknik peracik kopi bernama Syphon. Teknik peracikan kopi ini jarang sekali digunakan, sebab harus menggunakan mesin yang cukup mahal.

Mesin Syphon ini dibanderol hingga USD 1.300 atau setara Rp 17 juta untuk satu mesin Syphon. "Harganya memang mahal tapi bagi mereka pecinta kopi tentu harga bukan masalah," ujar Arief Budiman selaku Illy’s National Certified Trainer kepada Merdeka Bandung saat ditemui dalam acara workshop kopi di The Trans Luxury Hotel, Kamis (5/10).

Arief bercerita, Syphon jarang sekali digunakan. Hanya di Perancis dan Amerika Serikat yang beberapa gerai kopinya menggunakan metode satu ini. Penggunaan Syphon dalam peracikan kopi diyakini bisa membuat aroma kopi lebih terasa. "Untuk menghilangkan rasa asam pada kopi yang menggunakan teknik ini," tuturnya.

Bicara soal kopi tentu saja mereka yang menyeruput kopi setiap hari merupakan konsumen kafein aktif. Menyeruput kopi itu artinya mengkonsumsi kafein. Tidak semua orang cocok dengan kandungan kafein yang ada di dalam kopi.

Bagi mereka yang bukan tergolong sebagai pecinta kopi, jenis arabica akan lebih cocok dibandingkan dengan robusta. Kadar kafeinnya pada robusta terbilang tinggi.

Sementara itu, The Trans Luxury Hotel kini secara resmi menjalin kerjasama dengan Illy Caffee. Dengan hadirnya Illy Caffe ini, barista The Lounge pun akan semakin kaya akan ilmu pengolahan kopi karena telah melalui berbagai workshop untuk mengolah Illy Caffe.

Hasilnya, barista berhasil melahirkan kreasi minuman kopi terbaru seperti Espresso Tiramisu yang merupakan campuran dari illy espresso dan ea krim vanilla.

Kredit

Bagikan