2 buku karya sang vokalis pengaruhi karya anyar Cupumanik

user
Farah Fuadona 27 November 2016, 12:13 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Jika merunut kebelakang bagaimana lagu "Syair Manunggal" diciptakan, lagu ini sebenarnya dipicu oleh dua buku yang Che (Vokalis Cupumanik) yakni Teologi Negatif Ibn Arabi, Kritik Metafisika Ketuhanan dan Ibrahim Pernah Atheis karya Agus Mustofa.

Kedua buku ini memicu keresahan sekaligus memberikan jawaban atas pertanyaan filosofis, "Realitas ketuhanan, akankah sepenuhnya bisa dipahami?". Lagu Syair Manunggal buat Che sendiri secara personal adalah caranya dalam upaya mendaki spiritualitas dan memeluk "Dia" yang tak bisa dijelaskan oleh apapun.
 
Dari rilis yang diterima Merdeka Bandung, Syair Manunggal adalah lagu yang menghiasi album ke dua Cupumanik dengan tajuk "Menggugat" yang dirilis pada bulan Juni 2014. Sebenarnya aransemen musiknya nyaris tak masuk kriteria album Menggugat yang cenderung punk, pamer power chord dan pumping.

Keputusan memasukkan lagu ini ke dalam album, agar mereka yang menyukai musik Cupumanik yang kontemplatif seperti di album perdana, bisa terpuaskan. Pada bulan Oktober 2016, lagu ini sekaligus video clipnya dirilis ke publik. Syair Manunggal jadi single ke-4 dari album Menggugat.
 
Pada saat merencanakan dan menyusun konsep video Clip Syair Manunggal, Che menjelaskan makna teks dalam lirik lagu Syair Manunggal pada dua orang video maker, yaitu Adi Tamtomo dan Chicco Desmaykho.

"Tujuan dari penulisan lirik lagu syair Manunggal, yang sebenarnya ada ajakan untuk melihat cara pandang memahami "Sang Mutlak" dengan menggunakan instrument rasa dan kesadaran, bukan melulu dengan cara menyelami bacaan literasi yang ujungnya hanya masuk pada tataran menghapal sejarah dan ayat," kata Che.
 
Dengan membedah lirik bersama dua orang video maker, akhirnya mereka mengerti dan paham akan bagaimana bentuk eksekusinya dilakukan. Kami punya misi dan visi yang sama, bahwa visual yang nanti dieksekusi adalah video yang akan membantu pesan dan ajakan lagu dalam memahami "Sang Mutlak" dengan cara yang lebih membumi dalam kehidupan keseharian umat.

"Kami beruntung bekerja sama dengan dua orang video maker ini. Karena keduanya secara personal menyukai lagu ‘Syair Manunggal’, keduanya penyuka musik. Bahkan Adi Tamtomo adalah vokalis sekaligus gitaris, frontmen dari band grunge lokal ‘Artificial Sun’," katanya.

Kredit

Bagikan