Bandung.merdeka.com - Resmi diakuisisi oleh Lenovo, merek ponsel yang dikenal pada era 1990 yakni Motorola kini secara resmi kembali mengeluarkan produk smartphone perdananya di Indonesia, Moto E3 Power. Akuisisi yang terjadi itu membuat Motorola mengubah nama produknya menjadi Moto.

Kehadiran Moto E3 Power merupakan bukti bahwa Moto kini sudah siap untuk kembali bersaing dalam bisnis elektronik khususnya telepon seluler. Tak hanya diluncurkan di Indonesia, produk Moto pertama ini juga dipabrikasi di dalam negeri.

"Tidak dipungkiri jika Motorola dikenal sebagai brand global dengan kualitas jempolan. Kembali hadirnya produk yang berubah nama menjadi Moto ini kami yakin akan mendapat sambutan positif dari konsumen di seluruh tanah air," ujar MBG Marketing Manager Lenovo Indonesia, Miranda Vania Warokka, Jumat (11/11).

Dibanderol dengan harga Rp 1.899.000, produk yang secara resmi dijual secara online pada 25 Oktober 2016 silam dan offline pada 12 November 2016 ini memiliki banyak keunggulan. Tak hanya dari penampilannya yang ramping, Moto E3 Power didukung dengan kekuatan baterai 3500 mAh yang tentu saja memberikan waktu untuk menonton video, bermain games, dan menelepon keluarga dan teman-teman tanpa perlu khawatir akan sisa baterai pada smartphone tersebut.

Moto E3 Power juga hadir dengan layar terbesar dan tercerah yang pernah dimiliki oleh Moto E3 series dengan layar lima inci HD yang cerah. Untuk spesifikasi kamera, smartphone ini juga dilengkapi dengan kamera belakang 8MP, dan kamera depan 5MP.

"Dengan membidik target middle range untuk first time user, smartphone ini cocok untuk mereka yang tidak mengikuti trendsetter dan memilih kualitas secara spesifikasi. Kalau pembeli Indonesia biasanya masih fokus sama kamera, jangan khawatir. Meskipun hanya 8MP, kualitasnya tidak kalah," ujarnya.

Dengan kemampuan 4G LTE, pengguna Moto E3 Power tak perlu khawatir perihal jaringan yang tentunya lebih cepat. Moto E3 Power juga memberikan penyimpanan 16 GB sehingga bisa menyimpan data lebih banyak.