Rektor ITB tanda tangani MoU dengan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman
Bandung.merdeka.com - Untuk meningkatkan riset di bidang kesehatan, ITB melakukan perjanjian kerjasama (MoU) dengan Lembaga Biologi Mokuler Eijkman. Penandatanganan MoU dilaksanakan langsung oleh Rektor ITB, Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, DEA dan Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Prof. dr., Amin Soebandrio. Ph.D, Sp.MK. (K) di ruang Rapim A, Gedung Rektorat ITB, Jalam Tamansari, Kota Bandung.
Dalam siaran pers yang diterima Merdeka Bandung, Prof. Kadarsah mengatakan, bahwa nota kesepahaman bersama ini melingkupi bidang Pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. MoU ini meresmikan dan memayungi kegiatan yang sudah dilakukan oleh para peneliti
Selain MoU, penandatanganan perjanjian kerja sama juga dilakukan antara ITB dengan Unit penelitian Patogenesis Malaria serta Unit Mitokondria dan Penyakit Infeksi Lembaga Biologi Molekuler Eijkman tentang kajian imunologi, genetika molekuler, dan riset pengembangan vaksin malaria.
Lembaga Biologi Molekuler Eijkman sendiri merupakan lembaga non-profit yang dibiayai pemerintah dan bergerak di bidang riset tentang biologi molekuler dan bioteknologi. Nama Eijkman sendiri diambil dari direktur pertama lembaga tersebut yang merupakan penerima penghargaan berupa hadiah Nobel dalam bidang kedokteran yaitu Christiaan Eijkman. Sempat disatukan dengan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo pada tahun 1960-an, Lembaga Eijkman dipisah dan dibuka lagi pada 1992 dan beroperasi penuh pada 1993.
ITB sendiri memiliki banyak kelompok keahliah yang berkaitan dengan bidang kesehatan. Karena itu, ITB siap untuk bekerja sama dengan Lembaga Eijkman demi peningkatan dalam bidang kesehatan.