Di Skotlandia, Timnas HWC 2016 masih bisa makan nasi dan bala-bala
Bandung.merdeka.com - Banyak sekali pengalaman yang bisa digali dari Tim Nasional (Timnas) Indonesia untuk Homeless Word Cup (HWC) 2016 yang baru pulang dari Glasgow, Skotlandia.
Salah seorang anggota Timnas, Roni Sahroni, misalnya menuturkan soal makanan di sana. Setiap kali sarapan atau makan siang, timnas memiliki kebiasaan mengambil makanan untuk disimpan ke dalam tas.
"Kebiasaan ini membuat tim dari negara lain menyebut kita pencuri," kata Roni di Sekretariat Rumah Cemara, Bandung. Padahal tentu saja tidak ada aturan melarang mengambil makanan.
Timnas juga berterima kasih kepada Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Glasgow yang membawakan nasi hingga membuatkan gorengan bala-bala. "Meski jauh dari Indonesia, kita masih bisa bertemu nasi dan bala-bala," kata pemain asal Bandung ini.
Roni merasa bangga bisa bertandang ke negeri di Eropa itu. Saat Indonesia menang WO atas Argentina, Timnas sempat mencari lawan untuk uji coba. Tetapi banyak negara lain yang tidak mau melayani pertandingan uji coba itu.
"Itu membuat saya terkesan, mau cari lawan uji coba banyak yang tidak mau. Mungkin karena Indonesia lebih bagus dari tim lain," katanya.
Indonesia sendiri menempati peringkat ke-7 dari 64 tim yang berasal dari 52 negara peserta HWC 2016. Peringkat ini jauh melejit dari posisi tahun lalu yang berada di urutan ke-17 dunia.
Kebanggaan menjadi anggota Timnas juga diungkapkan pemain lainnya Angga Sidik Permadi yang juga asal Bandung.
"Saya bangga bisa membawa lambang Garuda di negara orang. Pas nyanyi Indonesia Raya di sana saya sampai nangis," ucap Angga.
Ia mengaku beruntung bisa menjadi orang Indonesia. Timnas di sana sangat disegani negara lain. "Jadi kita jangan merasa kecil hati karena negara lain takut sama kita."