Kemacetan Kota Bandung terkenal hingga Belanda

Oleh Mohammad Taufik pada 08 Mei 2016, 10:05 WIB

Bandung.merdeka.com - Banyak yang senang jalan-jalan ke Bandung, baik turis lokal maupun mancanegara. Maka tidak heran, tiap libur atau akhir pekan, Bandung selalu disergap kemacetan.

Kemacetan Kota Bandung bahkan diakui turis Belanda, yaitu Robert, yang datang ke Bandung untuk mengunjungi sepupunya, Tresiana. Robert adalah warga negara Belanda yang terakhir kali ke Bandung 15 tahun lalu.

"Robert sangat terkejut dengan kemajuan Kota Bandung, pembangunan lebih maju, cuman lalu lintasnya semerawut," tutur Lukman Senjaya (55), suami dari Tresiana yang menjadi sepupu Robert.

Hari itu Lukman telah mengajak Robert, istri dan anaknya ke sejumlah mal yang ada di Bandung, antara lain Mal Paris Van Java, Jalan Sukajadi, Mal Bandung Indah Plaza, Jalan Merdeka dan sejumlah factory outlet (FO) di Jalan Riau (Martadinata).

Di setiap jalan, ia selalu terjebak kemacetan. Robert sendiri terpukau dengan banyaknya kendaraan yang memasuki Bandung. Berbeda dengan kondisi 15 tahun lalu, waktu itu Bandung masih terbilang sepi.

"Macetnya lebih parah daripada 15 tahun lalu," kata pria berkacamata yang tinggal di Bandung ini.

Menurut dia, kebersihan Kota Bandung sudah lebih baik, begitu juga pembangunannya. Namun yang perlu ditingkatkan adalah pembatasan jumlah kendaraan dan perbaikan transportasi umum.

"Mungkin kalau jumlah kendaraan dibatasi, Bandung tidak akan semacet saat ini," ujarnya.

Tag Terkait