Aher sebut BJB kian sehat setelah eks pimpinan KPK jadi komisaris

Oleh Mohammad Taufik pada 18 Maret 2016, 17:22 WIB

Bandung.merdeka.com - Gubernur Jabar Ahmad Heryawan menyebut pencapaian Bank BJB pada 2015 mengalami kenaikan optimal. Pencapaian tersebut tentu tidak lepas dari peran Taufiqurrachman Ruki sebagai komisaris utama yang pernah menjadi pimpinan KPK.

"Ternyata leadership Pak Ruki selaku komisaris utama berpengaruh luar biasa. Alhamdulilah, ini adanya perubahan manajemen, manajemen diperbarui," kata pria yang akrab disapa Aher, di Bandung, Jumat (18/3).

Atas pencapaian optimal pada RUPS bank BJB yang akan dilaksanakan akhir Maret 2016, Taufiqurrachman Ruki akan kembali dikukuhkan sebagai Komisaris utama Bank milik warga Jabar Banten tersebut.

Direktur Utama Bank BJB Ahmad Irfan, mengatakan dari sisi pencapaian aset, total aset BJB sepanjang 2015 mengalami kenaikan sebesar 16,9 persen atau mencapai Rp 88,7 triliun, seiring dengan peningkatan laba perusahaan sebesar 24,7 persen.

Kenaikan total aset dari bank daerah yang telah bertansformasi menjadi bank nasional itu berasal dari meningkatnya penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 17,1 persen atau mencapai Rp 67,6 triliun.

Pencapaian tersebut juga tidak terlepas dari pengembangan jaringan, layanan, serta fitur produk-produk bank BJB dalam upaya peningkatan kepuasan nasabah, di samping dukungan kegiatan pemasaran dan promosi yang telah dilakukan perusahaan.

Adapun dari sisi laba perusahaan, BJB membukukan laba bersih sebesar Rp 1,38 triliun, ditopang peningkatan pendapatan bunga bersih yang tumbuh sebesar 11,5 persen dan fee based income mencapai 10,9 persen.

"Pencapaian kinerja BJB yang menggembirakan ini merupakan hasil dari kerja keras kami dan seluruh elemen di Bank BJB yang senantiasa berkomitmen untuk mencatatkan pertumbuhan bisnis yang berkualitas dan berkelanjutan," ujarnya.

Dari sisi portofolio kredit, total kredit yang sudah disalurkan oleh BJB hingga akhir 2015 mencapai Rp 55,3 triliun atau naik sebesar 12 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Di antara sektor pembiayaan, kredit konsumer tumbuh 13,8 persen year over year (yoy) menjadi Rp 38,2 triliun dengan peningkatan jumlah nasabah dari 350.446 menjadi 364.827 nasabah. Di sisi lain, kredit korporasi dan komersial juga tumbuh signifikan menjadi Rp 9,2 triliun atau naik 35 persen (yoy).

Dalam bisnis yang tumbuh dan berkembang tersebut, bank dengan kode emiten BJBR ini juga berhasil meningkatkan kualitas asetnya. Perseroan mampu menekan non performing loan (NPL) atau rasio kredit bermasalah dari posisi 4,1 persen pada 2014 menjadi 2,9 persen per akhir Desember 2015.

Dia menambahkan, seluruh jajaran manajemen BJB berkomitmen untuk melanjutkan tren peningkatan kinerja perseroan pada tahun ini, terlebih dengan kondisi ekonomi yang diperkirakan akan lebih baik dibanding tahun lalu.

Tag Terkait