Ritual langka menyelamatkan bumi akan digelar di Lembang
Bandung.merdeka.com - Sebuah ritual langka akan digelar di Desa Gudangkahuripan, Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Ritual tersebut adalah Hajat Buruan.
Ritual Hajat Buruan merupakan serangkaian acara yang penuh simbol kearifan lokal, mulai dari ruwatan bumi yang diwarnai acara tumbal, hingga pertunjukkan kesenian tradisional.
"Rencananya Hajat Buruan akan kita gelar pada Februari 2016," kata salah seorang panitia, Ibnu Hijar, kepada Merdeka Bandung, beberapa waktu lalu.
Hajat Buruan akan digelar di Lapangan Sepak Bola Sinapeul, Jalan Peneropongan Bintang, Kabupaten Bandung Barat. Acara ini didukung Kepala Desa Gudangkahuripan yang bekerja sama dengan sebuah paguyuban budaya Sunda, Yayasan Kamandaka.
Ia menjelaskan, Hajat Buruan rutin digelar tiap tahunnya bertepatan dengan hari jadi Desa Gudangkahuripan. Tahun ini merupakan agenda Hajat Buruan ke-5.
Kesenian yang akan ditampilkan diantaranya seni buhun tarawangsa dan seni calung (musik bambu). "Acara ini diikuti semua kalangan, budayawan hingga tokoh agama. Tahun lalu acara juga dibuka istighosah dan tradisi," katanya.
Ngaruwat akan menjadi pembuka Hajat Buruan. Tujuannya, kata dia, selain untuk mengembangkan tradisi juga sebagai simbol dari usaha menyelamatkan bumi (kampung). "Warga kampung diharapkan lancar usahanya," katanya.
Di samping itu, Hajat Buruan diharapkan makin mengukuhkan Lembang sebagai destinasi wisata andalan Jawa Barat.
"Rencananya Hajat Buruan ini berlangsung dua hari. Kita juga membuka kesempatan bagi wisatawan untuk datang ke Lembang," terang warga Kampung Andir yang sehari-hari membuka usaha penerbitan ini.