Ini orang pertama bilang 'Bandung diciptakan ketika Tuhan tersenyum'?
Bandung.merdeka.com - Ada yang bilang 'Bandung diciptakan ketika Tuhan sedang tersenyum'. Ungkapan itu banyak dikutip orang-orang untuk menggambarkan betapa indahnya kota berjuluk Paris van Java tersebut. Misalnya Wali Kota Ridwan Kamil.
Dalam sebuah acara di salah satu stasiun televisi swasta nasional, Kang Emil, demikian sapaan gaul Ridwan Kamil, mengutip ungkapan itu saat tampil menjadi stand up comedian di hadapan sejumlah pejabat.
"Bandung kotanya sangat romantis, setiap gerimis otomatis romantis, mojangnya geulis, sampai ada puisi yang mengatakan; Bandung diciptakan saat Tuhan sedang tersenyum," ujarnya disambut tawa dan tepuk tangan hadirin.
Pertanyaannya, siapa sebenarnya orang yang pertama kali membuat ungkapan tersebut?
Adalah Martinus Antonius Weselinus Brouwer atau akrab dipanggil M.A.W. Brouwer yang disebut-sebut pertama melontarkan ungkapan tersebut. Dia seorang fenomenolog, psikolog, dan budayawan kelahiran Delf, Belanda. Salah satu bukunya yang terkenal berjudul: 'Psikologi Fenomenologis'.
Meskipun orang Belanda, tapi Brouwer sangat mencintai Indonesia. Dia menamatkan sarjana pada Fakultas Paedagogi Universitas Indonesia pada 1961, kemudian menjadi guru di Sukabumi serta sebagai pengajar di Fakultas Psikologi Universitas Padjajaran dan Universitas Parahyangan yang turut mewarnai pengembangan ilmu Psikologi di Indonesia.
Brouwer menghabiskan separuh lebih hidupnya di Indonesia. Namun demikian permohonannya menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) tidak pernah dikabulkan pemerintah. Dia akhirnya meninggal di Belanda.
Selama di Indonesia, Brouwer kerap mengisi kolom di surat kabar nasional; misalnya di Tempo dan Kompas. Ungkapan Brouwer tersebut banyak dikutip para pengagumnya, meskipun belum jelas literatur kapan dan di mana ungkapan itu ada.
Dalam www.wikipedia.org misalnya, ungkapan Brouwer sebenarnya untuk keseluruhan tanah Pasundan, yakni; "Bumi Pasundan lahir saat Tuhan sedang tersenyum".
Bagaimana menurut Anda?