Mitos ikan sulit dipancing di Situ Ciburuy

Oleh Mohammad Taufik pada 07 Desember 2015, 14:58 WIB

Bandung.merdeka.com - Salah satu wisata air yang populer di Jawa Barat adalah Situ Ciburuy. Situ atau danau ini masuk dalam lagu daerah yang akrab di masyarakat Sunda, yakni Bubuy Bulan. Lagu ini menyebut mitos yang masih hidup dalam keyakinan sebagian warga sekitar danau, bahwa Situ Ciburuy laukna hese dipancing, artinya ikan di Situ Ciburuy sulit dipancing.

Situ Ciburuy berada di pinggir Jalan Raya Ciburuy, Kabupaten Bandung Barat. Jarak situ dengan Kota Bandung sekitar 23 kilometer. Wisatawan yang ingin pelesir ke Situ Ciburuy bisa melalui Tol Cipularang dan keluar di Tol Padalarang. Jarak situ degan pintu Tol Padalarang sekitar satu kilometer.

Hingga kini sebagian masyarakat masih percaya bahwa ikan-ikan di situ memang sulit dipancing, terutama oleh warga pendatang atau wisatawan. Ikan di Situ Ciburuy hanya bisa didapat oleh warga pribumi yang mewarisi ilmu menangkap ikan dari nenek moyang.

Ada pula pantangan harus dipatuhi oleh wisatawan maupun penduduk sekitar jika mengunjungi Situ Ciburuy. Di antaranya, orang berpacaran dilarang berkunjung pada hari Jumat atau Sabtu. Melanggar pantangan ini diyakini akan membuat hubungan terganggu, meski tidak jelas jenis gangguannya.

Pantangan lain, pengunjung tidak boleh mengambil ikan atau barang yang ada di Situ Ciburu. Dengan kata lain pengunjung hanya boleh datang untuk melihat pemandangan alam saja. Kendati demikian seiring dengan perkembangan zaman, sejumlah pantangan tersebut tak lagi dituruti.

Mitos lain yang tumbuh di sekitar danau adalah latar belakang terbentuknya danau sendiri. Dahulu kala sebelum adanya Situ Ciburuy, lokasi Situ Ciburuy menjadi arena pertarungan para jawara di pulau Jawa. Tradisi ini terjadi pada zaman Prabu Siliwangi, raja Kerajaan Padjdjaran yang legendaris.

Dengan sejumlah keyakinan yang tumbuh di sekitar Situ Ciburuy, tidak heran jika masyarakat sekitar danau ini begitu menghormati Situ Ciburuy. Tiap 1 Muharam atau Tahun Baru Islam masyarakat sekitar rutin mengadakan upacara atau tradisi yang diiringi pertunjukkan kesenian tradisional Sunda seperti ronggeng, wayang golek, pencak silat dan lainnya.

Salah satu acara rutin peringatan 1 Muharam adalah pawai obor mengelilingi Situ Ciburuy. Pawai obor ini biasa diikuti warga, dimeriahkan dengan menabuh kentongan dan ditutup dengan siraman rohani.