Tren Hybrid Working Meningkat, Deskimo Rambah Bandung dan Surabaya
Bandung.merdeka.com - Situasi pandemi Covid-19 seolah memaksa kita untuk melakukan segala sesuatu dari rumah. Seperti misalnya, para pekerja yang melakukan work from home (WFH). Bekerja dari rumah dianggap bisa meningkatkan produktivitas. Namun tak sedikit juga yang kemudian merasa jenuh karena terlalu lama bekerja dari rumah. Kini tren hybrid working pun seolah jadi jawaban atas masalah tersebut.
Memangnya apakah hybrid working itu? Secara sederhana, hybrid working adalah sebuah metode yang memberikan fleksibilitas untuk para pekerja. Pekerja bisa memilih untuk tetap bekerja dari rumah dan apabila dirasa sudah jenuh pekerja bisa memilih untuk melanjutkan pekerjaannya di kantor atau di coworking space, yang biasanya menawarkan berbagai fasilitas untuk menunjang kenyamanan bekerja.
Tren hybrid working pun kini jadi semakin mudah dengan hadirnya Deskimo, sebuah platform yang menjadi jembatan untuk perusahaan maupun pekerja untuk mencari coworking space. Setelah hadir di Jakarta, kini Deskimo juga merambah kota besar lainnya yaitu Bandung dan Surabaya.
Deskimo sendiri adalah startup yang telah bekerja sama dengan lebih dari 100 coworking space, serviced office dan hotel. Kerja sama tersebut kemudian menciptakan jaringan on- demand workspace yang fleksibel. Sebelum Indonesia, Deskimo telah lebih dulu hadir di Singapura dan Hong Kong.
Di Indonesia sendiri, Deskimo telah bekerja sama dengan vOffice, The Executive Centre, hingga USpace Connext by Marquee. Selain itu Deskimo juga bekerja dengan Aviso, Ruang & Tempo yang merupakan coworking space independen.
Inovasi yang dilakukan Deskimo ini membuat mereka masuk ke dalam program akselerasi oleh Y Combinator pada batch musim panas 2021. Tak bisa dipungkiri, sebagai startup, Deskimo terbilang sukses mengisi kekosongan pasar, sehingga menarik perhatian investor.
Sebagai informasi pada November 2021, Deskimo mendapat pendanaan senilai USD 3 juta dalam seed funding oleh Y Combinator. Dalam program tersebut turut berpartisipasi pula Global Founders Capital, Pioneer Fund, Seed X, Starling Ventures hingga TSVC.
Seperti telah disebutkan sebelumnya, setelah Jakarta Deskimo melebarkan sayapnya ke Bandung dan juga Surabaya.
"Deskimo hadir sebagai jawaban dari permintaan pasar saat ini. Cukup banyak perusahaan yang mencari solusi untuk fleksibilitas tempat kerja pasca pandemi," kata Raphael Cohen selaku Co-Founder Deskimo dalam keterang persnya.
"Tak sedikit perusahaan yang memilih untuk tidak melanjutkan sewa kantor sejak 2020. Dari situlah, Deskimo membantu menawarkan fleksibilitas baik untuk perusahaan maupun karyawan," jelas Raphael Cohen.
Mantan Head of Asia di Rocket Internet ini pun menambahkan, âPengguna Deskimo bisa mengunduh aplikasi dan bekerja dari workspace mana pun yang sesuai dengan keinginan mereka. Sistem tagihan yang ringan, karena dihitung berdasarkan menit pemakaian. Pengguna pun tidak perlu menandatangani perjanjian yang mengikat dalam jangka waktu tertentu," ujarnya.
"Fleksibilitas adalah nilai besar yang coba ditawarkan oleh Deskimo. Ini yang membedakan dari kebanyakan co-working space," tambah co-founder Deskimo Christian Mischler, yang juga sosok di balik FoodPanda, HotelQuickly dan GuestReady.
Â