Pentingnya Skill Tambahan yang Dimiliki Mahasiswa Saat Ini

Oleh Endang Saputra pada 03 Desember 2021, 14:09 WIB

Bandung.merdeka.com - Di tengah masa pandemi, efisiensi sistem pembelajaran di perguruan tinggi menjadi isu penting dan juga menjadi tantangan ke depan. Perlu ada formula yang tepat sehingga mencetak lulusan kompeten.

Tantangan yang dihadapi masing-masing perguruan tinggi di Indonesia akan berbeda. Namun, adanya kolaborasi bisa menghadirkan solusi atas hambatan yang dirasakan masing-masing perguruan tinggi.

Mendorong itu, Asosiasi Prakarsa Indonesia Cerdas (APIC) menggandeng Pusat Inovasi Kota dan Komunitas Cerdas ITB (PIKKC ITB) menyelenggarakan Webinar bertema "Akselerasi Kampus Cerdas menuju Efisiensi Sistem Pembelajaran di Indonesia".

Ketua APIC Prof Suhono Harso Supangkat mengakui pandemi COVID-19 membuat setiap perguruan tinggi harus berinovasi terkait sistem pembelajaran. Namun, tentunya sistem yang diterapkan harus efisien agar esensi materi diterima dengan baik.

"Di era pandemi ini, menjadi tantangan bagi kita semua untuk berubah dan menyesuaikan dengan keadaan, terutama kampus yang harus tetap bisa melakukan efisiensi sistem pembelajaran," kata Suhono dari berita tertulis diterima Merdeka Bandung.

Sementara itu, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Dirjen Dikti, Kemendikbud Ristek Prof Aris Junaidi menjelaskan untuk mengejar ketertinggalan kita di masa pandemi yang sudah berjalan dua tahun ini, harus ada 16 skill tambahan yang harus dikuasai mahasiswa.

"Hal itu terbagi dalam tiga kategori, yaitu fundasional literasi, kompetensi, dan karakter quality. Harapan dari 16 skill tersebut adalah untuk membangun dan disusun untuk menghadapi tantangan tantangan di masa yang akan datang," ungkap Aris.

Direktur Politeknik PU, IndratmoSoekarno Soekarno pihaknya sudah melakukan gebrakan lewat memanajemen air. Ia memberikan contoh yang sangat baik yang dapat ditiru oleh seluruh kampus di Indonesia untuk memanfaatkan dan memaksimalkan sumber daya apapun yang ada di kampus.

"Diperlukan juga peningkatan kualitas hidup dan didukung dengan pemimpin yang mampu beradaptasi terhadap transformasi. Langkah awal dalam mewujudkan hal tersebut adalah melakukan assessing atau pengukuran kesiapan kampus untuk mengikuti program smart campus dan digitalisasi," tutur dia.

Tag Terkait