Telkom University duduki klaster II perguruan tinggi dari Kemenristekdikti
Bandung.merdeka.com - Bertepatan dengan peringatan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-73 di Pusat Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) di Serpong, Tangerang, Jumat, (17/8) Kemenristekdikti mengadakan jumpa pers mengumumkan klasterisasi Perguruan Tinggi (PT) Indonesia tahun 2018.
Klasterisasi perguruan tinggi seluruh Indonesia ini bertujuan untuk memudahkan Kemenristekdikti melakukan pembinaan perguruan tinggi sesuai klasternya, selain itu klasterisasi ini juga dilakukan agar masyarakat dapat menilai langsung perguruan tinggi yang dapat dipilih.
Berdasarkan hasil klasterisasi tersebut terdapat 5 klaster PT Indonesia dengan jumlah klaster I sebanyak 14 perguruan tinggi, klaster II sebanyak 72 perguruan tinggi, Klaster III 299 perguruan tinggi, klaster IV sebanyak 1.470 perguruan tinggi. Terakhir, 155 perguruan tinggi dalam klaster V.
Kepala Departemen Public Relations Telkom University, Daris Rohmansyah Maulana mengatakan, Telkom University di usianya yang kelima, berhasil meraih posisi cukup baik pada hasil klasterasi yang dilakukan oleh Kemenristekdikti.
âBerdasarkan data yang dihimpun dari website resmi Ristekdikti, Telkom University meraih skor total konversi sebanyak 52.053 dan berhasil menduduki Klaster 2,â kata Daris dari berita tertulis diterima Merdeka Bandung, Jumat (7/9).
Pada beberapa aspek penilaian, Telkom University mampu bersaing dengan PT lainnya. Aspek Kelembagaan misalnya, raihan skor sebanyak 3734 menduduki peringkat ke enam dan aspek Inovasi dengan total skor 2645 di peringkat ke enam.
Sebagai informasi, terdapat lima poin aspek dan indikator yang dibuat Kemenristekdikti dalam klasterisasi PT, yaitu Kualitas Sumber Daya, Aspek kelembagaan, Kemahasiswaan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, dan Inovasi.
âMelalui klasterisasi ini Kemenristekdikti berharap seluruh PT mampu meningkatkan mutu dan potensi yang dimiliki. Sehingga bisa memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik lagi,â ujarnya.