Emil sebut elektabilitasnya melejit tak semata pengaruh Nasdem

Oleh Mohammad Taufik pada 09 Juni 2017, 11:45 WIB

Bandung.merdeka.com - Hasil survei Indo Barometer yang merilis nama-nama potensial yang maju di Pilgub Jabar 2018 beberapa waktu lalu, menempatkan nama Ridwan Kamil berada di posisi teratas untuk tingkat elektabilitas yakni sebesar 28,6 persen. Ridwan Kamil unggul atas Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi dengan angka masing-masing 18,8 persen dan 11,5 persen.

Menanggapi hasil survei tersebut, Ridwan Kamil mengatakan jika tingginya elektabilitas dirinya dalam survei tak bisa dilepaskan dari kinerjanya dalam membangun Kota Bandung. Pria yang akrab disapa Emil ini menyebut, dengan beragam pencapaian membangun di Bandung rupanya mendapatkan apresiasi dari masyarakat Jawa Barat.

"Saya ini bekerja sebagai wali kota Bandung mendapati sebuah fakta, ternyata kinerja Kota Bandung dikonsumsi juga beritanya oleh warga-warga di luar kota Bandung. Saya menduga itulah faktor elektabilitasnya. Karena secara pribadi dan kedinasan jarang kan Saya berkomunikasi dengan warga luar Bandung dengan batas wilayahnya," ujar Emil kepada wartawan di Pendopo Kota Bandung, Kamis (8/6).

Padahal, kata Emil, pada survei sebelumnya elektabilitas dirinya berada di angka 22 persen. Sejak dirinya resmi diusung Partai Nasdem, situasi tersebut tidak memengaruhi terhadap hasil elektabilitas. Namun justru elektabilitasnya semakin naik.

"Survei terakhir di Indo Barometer itu ada kenaikan kalau tidak salah 6 persen pada Februari 22 persen, sekarang 28 persen. Ini mengindikasikan isu-isu tentang (Pilgub) Jakarta, isu-isu Saya diusung Nasdem terus ada dinamika-dinamika dan sebagainya tidak terlalu mempengaruhi keputusan pemilih dalam kondisi hari ini," katanya.

Melihat hal tersebut, lanjut Emil, semakin menguatkan bahwa dalam pemilihan kepala daerah, faktor sosok figur itu lebih mendominasi dibanding preferensi pilihan partai. Untuk itu pihaknya akan fokus untuk bekerja dan berkarya menjalankan program-program yang ada untuk menata Kota Bandung

"Saya meyakini pilkada posisi figur ini lebih menentukan, maka saya fokus aja dengan konten positif yaitu bekerja bekarya. Sehingga setiap karya yang dihasilkan jadi buah. Contohnya kita sedang menargetkan akhir bulan depan groundbreaking cable car. Kan surprise, kamana aja tiba-tiba groundbreaking. Saya ingin memberikan hadiah-hadiah dengan kerja saja. Jadi saya akan terus begitu," ucapnya.

"Sehingga kalau ternyata betul makin banyak berkarya makin terapresiasi, ya udah pola saya dalam bersosialisasi sampai tahun depan adalah dengan terus berkarya. Karena karya itulah buah dalam elektabilitas," ujarnya.

Seperti diberitakan, dalam survei yang dirilis Indo Barometer menempatkan tiga nama yakni Ridwan Kamil, Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi sebagai calon yang bersaing ketat untuk bisa menjadi gubernur Jawa Barat 2018-2023. Ketiga nama yang memang digadang-gadang maju di Pilgub Jabar 2018 itu sama-sama menunjukkan peningkatan persentase baik popularitas dan elektabilitas.

Dalam simulasi 16 nama calon gubernur dengan pertanyaan terhadap 800 responden, Ridwan Kamil menempati urutan teratas dengan 28,6 persen, disusul Deddy Mizwar 18,8 persen kemudian Dedi Mulyadi 11,5 persen, Dede Yusuf 6,3 persen, Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym 2,4 persen, Rieke Diah Pitaloka 1,4 persen, Abdy Yuhana 0,4 persen, Tubagus Hasanuddin 0,4 persen, Puti Guntur Soekarno Putri 0,3 persen, Agung Suryamal 0,1 persen, Mochamad Iriawan 0,1 persen, Mochamad Sohibul Iman 0,1 persen, Netty Prasetyani 0,1 persen, Ineu Purwadewi 0,0 persen, Sutrisno 0,0 persen.

Meski demikian, dari hasil survei itu tingkat keterkenalan tokoh Deddy Mizwar nyaris sempurna yakni 99 persen, Aa Gym 94,9 persen, Desy Ratnasari 94,9 persen, Dede Yusuf 92,4 persen dan Ridwan Kamil 88,8 persen.