Kota Bandung bangun RSKIA berstandar internasional seperti di Singapur
Bandung.merdeka.com - Pemerintah Kota Bandung akan membangun Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) berstandar internasional pada tahun ini. Rumah sakit ini akan dibangun di atas lahan seluas 7.433 meter persegi dengan luas bangunan 45.000 meter persegi yang berlokasi di Jalan Wahid Hasyim (Kopo).
Hal ini diungkapkan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil saat acara peletakan batu pertama (groundreaking) pembangunan RSKIA Kota Bandung, Jumat (5/5). Dalam acara tersebut turut hadir Wakil Wali Kota Bandung Oded M. Danial dan direktur RSKIA Taat Tagore.
Pria yang akrab disapa Emil ini mengatakan dengan peletakan batu pertama pembangunan RSKIA ini diharapkan para karyawan lebih semangat. Sebab bangunan ini kedepannya akan menjadi rumah sakit berstandar internasional.
"Alhamdulillah saat ini kami memulai Rumah Sakit ibu dan anak, visinya harus yang terbaik, standar Singapura, standar internasional," ujar Emil.
Emil menuturkan, bangunan RSKIA ini khusus untuk masyarakat menengah ke bawah. Untuk itu dia berharap bangunannya harus terbaik, manajemennya pun profesional.
Emil mengungkapkan, untuk pelaksanaan pembangunan RSKIA ini dilakukan dalam 2 tahun anggaran. Tahun ini dianggarkan sebesar Rp 160 miliar.
"Mudah mudahan bisa diresmikan pada pertengahan tahun depan. Dengan begitu kita naik kelas dengan indeks pembangunan manusia khususnya bidang kesehatan bisa meningkat dan siapapun yang ingin periksa ke RSKIA ini kelasnya sudah internasional," ungkapnya
Sementara itu Direktur RSKIA Kota Bandung Taat Tagore mengatakan, pembangunan RSKIA tersebut direncanakan memiliki 2 basement dan 13 lantai dengan rincian, basement 2 terdiri dari GWT, IPSRS dan instalasiâ jenazah, basement 1 untuk Gizi, kantin, gas medis, loker karyawan dan parkir.
"Sedangkan untuk lantai 1 terdiri dari laboratorium dan radiologi, lantai 2 untuk ruang poliklinik 28 dan farmasi, lantai 3 rehab medik, rekam medik dan ruang Hemodialisa, lantai 4 terdiri dari COSSS, NICU, PICU, CICU, ICU dan HCU, lantai 5 Ok (8 kamar) dan ruang penunjang serta gudang farmasi, lantai 6 untuk ruang administrasi rumah sakit, ruang Diklat dan ruang pertemuan, lantai 7 untuk kamar bersalin dan ruang perinatologi, lantai 8, 9, 10, 11 untuk rawat inap kelas 3,2 dan 1 serta lantai 12 untuk rawat inap VIP," paparnya
Menurut Taat, secara keseluruhan kapasitas tempat tidur sebanyak 523, terdiri dari kelas 3 sebanyak 144, kelas 2 sebanyak 132, kelas 1 sebanyak 64, kelas VIP sebanyak 29, perawatan intensif sebanyak 44, IGD sebanyak 35, kamar bersalin 30 dan Perinatologi sebanyak 45.
Pembangunan RSKIA tahap satu ini dilakukan oleh PT Adhi Karya (Persero), manajemen konstruksi oleh PT Sangkuriang dan perencanaan gedung oleh KSO PT Penta Rekayasa dan PT Pandu Persada.
"Insya Allah pembangunan tahap pertama ini selalu sekitar 8 bulan dan untuk tahap dua dimulai tahun 2018," ujarnya.
Taat berharap, pembangunan ini beres sesuai rencana dan waktu yang ditentukan. "Mudah-mudahan RSKIA ini susuai dengan yang kita harapkan bisa membantu masyarakat dalam bidang kesehatan," ujarnya.