Mengenal sudut Bandung lewat curhatan Dudi Sugandi

Oleh Farah Fuadona pada 16 Maret 2016, 14:50 WIB

Bandung.merdeka.com - Bandung selalu punya sudut menarik untuk diabadikan lewat jepretan kamera. Dudi Sugandi, fotografer asal Bandung menyuguhkannya. Ia mengajak masyarakat untuk mengenal setiap sudut di Kota Kembang lewat curhatannya melalui media foto.

Hanya dengan waktu setengah jam, mereka yang melihat pameran foto "Bandung Corner" di Novotel Bandung bisa mengetahui ada apa saja di Bandung. Tak hanya tempat wisata yang sudah dikenal, ada gambaran Garutnya Bandung dan juga Brazil nya Bandung yang belum begitu terkenal.

Dudi menjabarkan, lewat 50 foto yang dipamerkan, ini merupakan hasil jepretannya selama dua tahun belakangan. Ada yang menggunakan DSLR Canon 6D dengan lensa 12-24 mm, prosumer Powershot G5X, bahkan smartphone untuk momen dan kondisi yang tak terduga.

Dudi mencoba menampilkan beragam objek Bandung Corner, mulai dari lansekap hingga profil warga dan komunitas. Baginya, Bandung saat ini seolah menjadi surga bagi warga dan wisatawan yang suka berfoto-foto.

"Yang ingin disampaikan pada pameran ini bahwa Bandung itu memiliki banyak tempat indah yang belum terlihat. Saya mencoba mengungkapkannya lewat foto. Meski begitu, tak hanya foto pemandangan saja, ada juga beberapa profil warga," ujar Dudi kepada Merdeka Bandung, Rabu (16/3).

Fotografer kelahiran Bandung, 18 Juni 1970 ini mengungkapkan perasaan lewat foto dan keterangan foto yang tak terpatok pada aturan 5W+1H. Memiliki latar belakang sebagai foto jurnalis, Dudi justru memberikan keterangan foto dengan bercerita hingga mereka yang membacanya tertarik.

"Seperti pada satu foto soal Tebing Keraton, waktu pertama kali muncul itu saya ke sana. Cukup lama memang, dan kemarin saya ke sana lagi sudah ada perubahan. Saya tampilkan foto yang aktual biar terasa lebih kekinian dan orang mengetahui kondisinya bagaimana sekarang," jelasnya.

Pada pameran yang diselenggarakan di Novotel Bandung hingga 20 Maret 2016 mendatang, Dudi mengaku ini merupakan pameran tunggal pertama setelah dari tahun 1990 mencintai dunia fotografi.

"Saya berupaya setiap hari untuk memotret benda atau objek yang saya suka, yang tidak terbatas benda mati saja namun juga human interest yang menjadi nyawa Kota Bandung yang ramah huni. Selain itu saya ingin melihat lansekap sudut-sudut Kota Bandung dalam berbagai kondisi, baik siang maupun malam hari," jelas ayah dua anak ini.

Tag Terkait