Perhatian pemerintah pada seni tari masih kurang

Oleh Mohammad Taufik pada 19 Februari 2016, 13:51 WIB

Bandung.merdeka.com - Penari senior Nungki Kusumaastuti, mengatakan potensi seni tari di Indonesia sangat besar. Bandung, Jawa Barat, menjadi daerah yang potensi tarinya tinggi. Sayang, seni tari belum mendapat perhatian serius dari berbagai kalangan, terutama pemerintah.

"Bakatnya luar biasa, tapi bakat itu emang kurang menjadi optimal kalau tidak tertangani," ungkap Nungki, saat berbincang dengan Merdeka Bandung baru-baru ini.

"Kendalanya banyak sekali. Dan seni pertunjukan, teater, tari musik tidak terlalu mendapat dukungan dari berbagai pihak termasuk pemerintah, sehingga tidak banyak orang tua yang menyekolahkan anaknya jadi penari profesional," ujar dosen sejarah tari di Institut Kesenian Jakarta (IKJ) ini.

Banyak penari lulusan sanggar atau seni tari kemudian kariernya kandas setelah menikah. Tari masih dipandang tidak memberikan kehidupan khususnya dari sisi keuangan. Seni tari hanya sebagai kebanggaan dan kepuasan yang akhirnya tak menjadi apa-apa.

Dengan kondisi tersebut, seni tari perlu mendapat pengakuan dari masyarakat. Semakin mendapat apresiasi, seni tari akan semakin hidup. Kondisi saat ini, kata dia, seni tari memang ada penontonnya, namun masih gratisan.

"Kalau yang berbayar susah (sedikit penontonnya)," kata pemeran Mami Arifin dalam sitkom Saya Terima Nikahnya di sebuah televisi swasta ini.

Di sisi lain, sambung dia, kesempatan untuk menjadi penari profesional masih sulit. Untuk mencetak penari profesional, kata dia, diperlukan workshop-workshop yang konsisten dan dilakukan banyak lembaga.

Workshop tari merupakan tempat menggodok calon penari menjadi penari. Lewat workshop, calon penari akan mendapatkan ilmu dan pengalaman berharga.

Ia menjelaskan, workshop yang diberikan pada calon penari tidak bisa hanya digelar sehari dua hari. Menurut dia, minimal 10 hari agar calon penari mengalami proses cukup matang. Di akhir workshop harus ditutup dengan pementasan yang disaksikan publik.

Nungky sendiri aktif menyelenggarakan worshop di Indonesia Dance Festival (IDF), salah satu event tari tertua di Indonesia. Tentu mencetak penari hebat tidak hanya bisa mengandalkan satu kelompok.

"Harus banyak kelompok yang menyelenggarakan workshop tari, jangan hanya IDF saja, harus banyak yang lainnya karena penari-penari kita itu banyak sekali, calon-calon koreografer itu banyak sekali, dan tidak mungkin hanya ditampung satu kelompok," paparnya.

Salah satu workshop tari yang patut diapresiasi adalah pertunjukan 'Menjaring Bulan' yang digelar Bengkel Tari AyuBulan di NuArt Sculpture Park, Bandung, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. Menurut dia, workshop seperti ini harus konsisten digelar oleh kelompok-kelompok tari lain di Indonesia.

Tag Terkait