Sudirman veteran perang yang masih semangat mengisi kemerdekaan

user
Farah Fuadona 14 Agustus 2016, 10:41 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Usianya sudah mendekati satu abad. Namun semangatnya dalam mengisi kemerdekaan masih tetap berkobar. Ia adalah Sudirman, veteran perang yang turut berjuang merebut sekaligus mempertahankan kemerdekaan RI.

Saat ini, pria 92 tahun ini masih aktif bertugas di DPC Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Kota Bandung dengan jabatan ketua. Salah satu tugasnya adalah memberikan informasi sejarah kepada para tamu yang ingin bertemu langsung dengan pelaku sejarah.

Para tamu kebanyakan generasi yang belum lahir ketika republik ini merdeka. Mereka datang dari beragam kalangan, mulai Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, hingga komunitas motor dan sepeda tua (Onthel).

“Semua bertanya ke sini. Semua rindu dan ingin ketemu dengan pelaku pejuang untuk menanyakan soal perjuangan,” kata Sudirman, saat berbincang dengan Merdeka Bandung di Kantor DPC LVRI Kota Bandung, Jalan Aceh.

Setiap tanggal 10 Agustus, LVRI Kota Bandung biasa kedatangan tamu-tamu dari luar negeri. Mereka adalah anak-anak yang orang tuanya pelaku Perang Dunia II. “Dari Amerika Serikat, Jepang, Filipina pernah datang ke sini ingin mendapat informasi,” katanya.

Tanggal 10 Agustus sendiri ditetapkan sebagai Hari Veteran Nasional. Sehingga bagi para veteran, ada dua momen penting yang jatuh pada Agustus, yakni Hari Veteran Nasional dan Proklamasi Kemerdekaan RI.

Sudirman menuturkan, penetapan 10 Agustus sebagai Hari Veteran Nasional mengacu pada keputusan Perserikatan Bangsa Bangsa yang menengahi perundingan Indonesia-Belanda.

Ia bercerita, antara 1945-1949, rakyat dan tentara Indonesia berjuang mempertahankan Kemerdekaan RI yang terancam direbut kembali Belanda. Lalu setelah melalui serangkaian perundingan, PBB memutuskan tidak ada permusuhan lagi antara Indonesia dan Belanda pada 10 Agustus 1949.

“Maka para pejuang itu dikemas dalam sutu wadah. Dalam pidatonya Bung Karni mengatakan perjuangan sudah selesai, maka para pejuang tersebut masuklah menjadi veteran,” kata Sudirman.

Sudirman sendiri pejuang sebelum 1945. Ia masuk PETA ketika zaman Jepang, yakni tahun 1943. Masa perjuangannya sampai 1949, dengan tugas kebanyakan di Bandung.“Bapak masuk PETA. Tadinya kemerdekaan itu menunggu dari Jepang, cuman nipu. Kemerdekaan yang kita raih bukan dari Jepang tapi kita sendiri yang merebutnya dengan Proklamasi Bung Karno 17 Agustus 1945,” katanya.

Proklamasi tersebut disiarkan ke seluruh dunia, termasuk Sekutu. Menurut Sudirman, Inggris sebagai pemimpin Sekutu yang menang Perang Dunia II marah mendengar siaran Proklamasi RI. Mereka kemudian datang ke Indonesia sambil membonceng NICA (Belanda).

Selain Ketua LVRI Kota Bandung, Sudirman juga Ketua Pengurus Dewan Harian Ranting Badan Penerus Pembudayaan Kejuangan (DHR BPPK) 45, Forum Komunikasi Keluarga Besar Siliwangi, dan Yayasan Pembela Tanah Air.

Kredit

Bagikan