Raih 2 Penghargaan, Amar Bank Terus Genjot Penyaluran Kredit

user
Endang Saputra 19 Maret 2020, 11:41 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Amar Bank berhasil meraih dua penghargaan dari Majalah Infobank. Penghargaan tersebut membuat Amar Bank semakin termotivasi untuk terus menyalurkan kredit.

Dua penghargaan yang didapatkan oleh Amar Bank selaku pionir fintech bank di Indonesia dengan produk unggalannya Tunaiku adalah 'Top SME Lender 2019 (UMKM)' kategori Buku 2: Modal Inti Rp1 Triliun sampai dengan di Bawah Rp5 Triliun dengan Aset di Bawah Rp10 Triliun, dan 'The Best Bank In Mortgage 2020' kategori Buku 2: Modal Inti Rp1 Triliun sampai dengan di bawah Rp25 Triliun dengan Aset di Bawah Rp10 Triliun.

Presiden Direktur Amar Bank, Vishal Tulsian mengatakan, penghargaan tersebut merupakan sebuah kebanggaan. Hal ini juga tentunya menjadi pendorong bagi Amar Bank untuk terus menyalurkan kredit melalui pemanfaatan teknologi dan meningkatkan inklusi keuangan yang berprinsip pada keuangan berkelanjutan.

"Saat ini masih terdapat lebih dari 90 juta masyarakat Indonesia yang belum tersentuh akses layanan keuangan. Maka dari itu, melalui teknologi dan transformasi digital perbankan, kami terus berupaya untuk mengembangkan layanan dan produk kami sehingga dapat menjangkau lebih banyak masyarakat Indonesia yang membutuhkan," kata Vishal.

Hingga saat ini, tercatat produk fintech Tunaiku telah menyalurkan dana untuk kredit modal usaha ke lebih dari 100.000 UMKM dan melayani lebih dari 350.000 nasabah.

Tidak hanya itu, Amar Bank telah memiliki aset melebihi 3 Triliun yang sebelumnya pada tahun 2014 aset Amar Bank tercatat hanya sekitar ratusan miliar rupiah. Dengan performa yang dimiliki, Amar Bank optimis untuk terus memperluas akses perbankan bagi masyarakat Indonesia yang belum terlayani.

Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia di sektor UMKM, tahun ini pemerintah kembali menurunkan tingkat suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) menjadi 6 persen atau turun satu persen dibanding tahun sebelumnya, dan menaikkan plafon anggaran KUR dari Rp140 triliun menjadi Rp190 triliun.

Dengan adanya KUR yang mendistorsi bisnis kredit mikro komersial, pemerintah berharap dapat memberikan dampak signifikan bagi pergerakan ekonomi rakyat khususnya UMKM, sehingga dapat lebih berkembang dan cakupan pasar yang lebih luas.

"Amar Bank menyadari perubahan perilaku masyarakat Indonesia sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi. Digitalisasi perbankan sangat penting untuk mencapai efisiensi namun yang lebih penting adalah transformasi digital yang lebih mengarah pada perubahan mindset di dalam internal bank secara keseluruhan. Hal ini yang membuat Amar Bank berhasil meraih pencapaian ini," jelasnya.

Kredit

Bagikan