Cegah Stroke Sebelum Terlambat, Ini Penjelasan Dokter Spesialis Penyakit Saraf

user
Endang Saputra 16 Januari 2019, 16:45 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Dokter spesialis penyakit saraf Rumah Sakit Premier Jatinegara, Dr Sukono Djojoatmodjo Sp.S mengatakan, penyakit stroke kini sudah menjadi masalah seluruh masyarakat dunia, bukan hanya di Indonesia saja. Buktinya saja ada World Stroke Day yang kerap diperingati setiap 29 Oktober setiap tahunnya.

Masuk dalam salah satu penyakit kritis, apakah Anda sudah tahu apa itu sebenarnya penyakit stroke, bagaimana tanda-tanda ketika seseorang terkena stroke, dan cara menanganinya? Sukono memberikan pemaparan perihal pentingnya mengetahui penyakit stroke yang mampu memberikan kecacatan terbesar dibandingkan dua penyakit kritis lainnya yakni jantung dan kanker.

"Stroke ini penyakit yang tidak hanya menyangkut usia tua karena mereka yang masih muda juga bisa kena stroke. Meningkatnya usia memang insiden stroke ini meningkat," ujar Sukono kepada Merdeka Bandung saat ditemui dalam acara peluncuran ‘PRUCritical Benefit 88’ di Sasana Budaya Ganesa, Jalan Tamansari, Rabu (16/1).

Penyakit stroke merupakan penyakit yang terjadi ketika pasokan darah menuju otak terganggu atau sama sekali berkurang, sehingga jaringan otak kekurangan oksigen dan nutrisi. Dalam beberapa menit, sel-sel otak mulai mati. Penyakit ini masuk dalam daftar penyakit kritis.

"Penyakit stroke bisa dirasakan seumur hidup. Namun, ada faktor resiko yang bisa dicegah," imbuhnya.

Faktor risiko yang bisa dicegah adalah dengan menjaga gaya hidup di antaranya adalah aktif bergerak, tidak mengkonsumsi alkohol, menjaga berat normal, dan menghindari konsumsi obat-obatan terlarang seperti kokain dan metamfetamin.

Sementara itu, faktor risiko medis yang mampu membuat seseorang terkena stroke adalah tekanan darah yang tinggi. Risiko pada kondisi ini dapat memicu tingginya tekanan darah melebihi 120/80 mm Hg. Lalu, perokok aktif maupun yang terpapar asap rokok, kolesterol yang tinggi, diabetes, sleep apnea atau memiliki gangguan tidur di mana tingkat oksigen secara perlahan berkurang jumlahnya selama malam hari.

"Stroke adalah gangguan di otak, bukan dimana-mana ya tapi di otak. Intinya ada aliran darah ke otak yang terganggu. Bisa karena tersumbat ataupun pendarahan. Sebanyak 85 persen stroke itu karena tersumbat," jelasnya.

Mengenai tanda-tanda penyakit stroke menyerang adalah seseorang tiba-tiba tidak bisa tersenyum karena perubahan kontur wajah, gerak menjadi terbatas karena bisa saja separuh tubuh mengalami kelumpuhan dan membuat terasa lemas. Selanjutnya adalah tiba-tiba sulit bicara.

Cara menanganinya saat penyakit stroke menyerang, pasien harus segera mendapatkan penanganan. Waktu sangat penting bagi mereka yang terserang penyakit stroke karena penanganan yang lamban akan membuat pasien kehilangan fungsi otak lebih banyak.

Kredit

Bagikan