Pameran tunggal Abud dengan penjual jimat di Omnispace

user
Farah Fuadona 13 Oktober 2016, 10:28 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Andri 'Abud' William punya proyek unik dengan Maimun yang merupakan seorang penjual jimat atau shaman dari Yogyakarta. Ia 'mengisi' karyanya dengan 'kebiasaan' yang dimiliki oleh Maimun dalam pameran tunggal bertajuk "Satu Guru Satu Ilmu Jangan Saling Ganggu".

Pameran yang diselenggarakan di Omnispace pada 18 hingga 23 Oktober 2016 mendatang itu adalah perhentian pertama yang merangkum proyek seni jangka panjang Abud berkolaborasi dengan Maimun.

Dari rilis yang diterima Merdeka Bandung, aktivitas Maimun menarik perhatian Abud sejak tiga bulan lalu, perihal dunia mistik lokal dan sistem kepercayaannya yang dilembagakan oleh orang pintar dan para kliennya, termasuk Abud sendiri.

Jejimat yang dijual Maimun diakui bertuah dan berkhasiat; memberikan kepercayaan diri, memikat lawan jenis, mendatangkan rezeki, menyembuhkan penyakit hingga menghindarkan kliennya dari kematian.

Melalui proyek ini Abud melihat bahwa manusia telah lama menempuh jalan pintas untuk mencari solusi atas sejumlah permasalahan-permasalahan hidupnya. Abud mempersembakan “jalan pintas” dengan aktivitas meretas dalam dunia teknologi informasi yang memiliki beragam tujuan.

Dalam proyeknya ini Abud meminta Maimun untuk “mengisi” sejumlah foto temuan Abud dengan tuah (nilai magis) yang kemudian akan dijajakan di dua titik di Kota Bandung (Area Parkir Omuniuum dan Taman Cibeunying), Minggu (16/10) mendatang.

Aktivitas ini juga akan disertai dengan pembuktian langsung tuah yang dimiliki foto-foto itu. Selain diperjualbelikan secara langsung, artefak-artefak tersebut juga akan ditampilkan dalam ruang pamer beserta sejumlah dokumentasi. Proyek ini pada akhirnya merefleksikan juga “sistem kepercayaan” dalam medan seni rupa yang memberikan “tuah” kepada sejumlah benda dan aktivitas (termasuk fotografi) sehingga memiliki nilai seni.

Andri “Abud” William (lahir pada 1986 di Jakarta) tinggal dan bekerja di Yogyakarta. Ia adalah seorang seniman paruh waktu yang banyak bekerja dengan medium fotografi. Untuk mengisi waktu luangnya ia menjadi reseller anggur lokal.

Kredit

Bagikan